Jumat, 02 Maret 2012

UJI ANTI MIKROBA PADA ANTIBIOTIK



UJI ANTI MIKROBA PADA ANTIBIOTIK
AMOXILIN






                                               











KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH ANALIS KIMIA
PADANG
2010/2011



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada setiap hamba-Nya. Sehingga  penulis dapat menyelesaikan tugas  “LAPORAN ANALISIS MIKROBIOLOGI” ini. Sholawat dan salam penulis mohonkan kepada Allah semoga dilimpahkan kepada junjungan umat Nabi Muhammad Saw, yang telah menyampaikan ajaran kepada umat manusia.
            Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menemukan banyak kesulitan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pada diri penulis, namun berkat hidayah-Nya dan bantuan dari berbagai pihak penulis dapat juga menyelesaikan laporan ini. Sehubungan dengan itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak dan Ibu pembimbing analisis mikrobiologi yang telah memberikan motifasi dan pendidikan berharga bagi diri penulis
2.      Kakak-kakak dan adik-adik yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung
3.      Rekan kerja dan semua pihak yang membantu dalam kelancaran laporan analisis mikrobiologi ini.
Akhirnya atas jasa baik dari semua pihak yang telah penulis terima, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis hanya dapat mengembalikan kepada Allah SWT, dengan harapan semoga diberikan imbalan berupa curahan rahmat dan kasih saying yang tidak terhingga. Mudah-mudahan laporan analisis mikrobiologi ini bermanfaat bagi semua pihak.


                                                                                                                                      Padang, 26 Agustus 2010
                                                                                                                        Penulis






I.                   PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Penemuan antibiotic terjadi secara tidak sengaja ketika Alexander Fleming , pada tahun 1928, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pecan. Pada hari Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang bersih dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Kerena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitia lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang ternyata adalah Penicilium chrysogenum syn. P. notatum (kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh ekstra kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstra itu ia diakui menemukan antibiotic alami pertama : penicillin G.
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yamg mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses suatu proses biokimia di  dalam organism, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transporman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutuskan satu mata rantai metabolism e, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbada dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup
Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotika dijuluki “peluru ajaib” : obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotika tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotika sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negative atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung padalokasi infeksi dan kemampuan antibiotic mencapai lokasi tersebut.
Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infuse) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan setempat, sepertitetes mata dan salep. Meskipun aa lebih dari 100 macam antibiotic, namun umumnya mereka berasal dari beberapa jenis antibiotic saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotic, salah satunya berdasarkan struktur kimianya.

Berdasarkan struktur kimianya, antibitik dikelompokkan sebagai berikut :
a.       Golongan Aminoglikosida
Diantaranya adalah amikasin, gentamisin, kanakmisin, neomisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, dan tobramisin.
b.      Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem(ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
Salah satu contoh dari golongan beta-laktam ini adalah golongan sefalosporin dan golongan sefalosporin ini ada hingga generasi ketiga dan seftriakson merupakan generasi ketika dari golongan sefalosporin.

Seftriakson
Obat ini umumnya aktif terhadap kuman gram-positif, tetapi kurang aktif dibandingkan dengan sefalosporin generasi pertama. Untuk meningitis obat ini diberikan dua kali sehari sedangkan untuk infeksi lain umumnya cukup satu kali dalam sehari.
Dosis lazim obat ini ialah 1-2 g/hari IM atau IV dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis. Seftriakson tersedia dalam bentuk bubuk obat suntik 0.25 ; 0.5 ; dan 1 g. apabila obat ini diberikan sebanyak 250mg akan sangat ampuh dan tanpa komplikasi oleh karena itu menjadi pilihan utama untuk uretritis oleh gonokokus.
c.       Golongan Glikopeptida
Diantaranay vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.        
                        Berdasarkan sifat (daya hancurnya) antibiotic dibagi menjadi 2,yaitu :
1.      Antibiotic yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotic  yang bersifat destruktif terhadap bakteri
2.      Antibiotic yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotic yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.

Namun, ketersediaan berbagai jenis antibiotika dalam klinik ternyata juga membawa dampak kesulitan bagi para praktisi terutama dalam melakukan pemilihan antibiotika secara tepat, mana yang paling aman dan efektif pada seorang pasien. Cepatnya penemuan berbagai jenis antibiotika baru, sayangnya tidak diikuti sacara sepadan oleh berkembangannya prinsip-prinsip sistematika terapi antibiotic dalam klinik. Di samping itu sering kali praktisi menghadapi kesulitan dalam pemilihan antibiotika oleh karena gambaran sistematika pembagian (klasifikasi) dari berbagai jenis antibiotika ini kurang banyak dimengerti.


B.     TUJUAN
Setiap praktikum tentu ada tujuan tertentu yang ingin kita capai. Namun, dalam praktikum “Uji Anti Mikroba pada Antibiotik “Amoxylin” ini bertujuan untuk :
1.      Untuk mengetahui berbagai jenis antibiotic yang biasa dikonsumsi konsumen
2.      Mengujikan kemampuan antibiotic “Amoxylin”  dalam menghambat atau menghentikan bakteri penyebab penyakit
3.      Akhirnya, kita dapat menentukan kualitas dari antibiotic “ Amoxylin”




II.                TINJAUAN PUSTAKA

A.    TEORI DASAR
Amoksilin adalah antibiotic dalam kelompok obat penisilin. Memerangi bakteri dalam tubuh anda. Amoksilin digunakan untuk mengobati berbagai jenis inveksi yang disebabkan oleh bakteri seperti : inveksi telinga, inveksi kantong kemih, peneumonia, gonore dan inveksi coli/salmonella. Amosilin juga kadang-kadang digunakan bersama dengan yang lain. Plaritromisin disebut antibiotic (biaxin) untuk mengobati bisul perut yang disebabkan oleh inveksi belicobacterphilory. Kombinasi ini kadang-kadang digunakan dengan peredam asam lambung disebut tansopiazole (prevacid).
Amoksilin dapat juga digunakan tujuan lain yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan.
 Informasi penting tentang Amoxilin :
            Jangan gunakan obat ini jika alergi terhadap Amixilin atau kepada antibiotic penisilin lain, seperti : Amphisilin (ominipen, pricipen), dicloxacilin (aycill, aynapen),oxacillin ( batocill), penicillin ( beepen-Vk, Vk ladecillin, pen-V. pen-veek, pfizerpen, V-cillin k, Veetids) dll.
            Sebelum menggunakan amokcillin member tahu dokter anda jika anda alergi terhadap sefalosporin, seperti : Ceclor, Ceftin, Dorices,kreflek, dll. Juga memberi tahu dokter jika anda memiliki asma, gangguan hati, penyakit ginjal, pendarahan atau pembekuan dan mononucleosis (juga disebut “mono” atau jenis alergi).
            Amiksillin dapat membuat pil KB juga kurang efektif yang dapat mengakibatkan kehamilan. Sebelum mengambil amoksillin, beri tahu dokter anda , jika anda menggunakan pil KB. Ambil obat ini untuk panjang waktu yang diresepkan dokter anda. Gejala anda mungkin menjadi baik, sebelum inveksi benar-benar diperlakukan. Amoxilin tidak akan akan mengobati inveksi virus seperti pileks atau flu. Jangan memberikan obat ini kepada orang lain, bahkan jika mereka memiliki gejala yang sama yang anda lakukan.
            Obat antibiotic dapat menyebabkan diare yang mungkin merupakan tanda infeksi baru. Jika anda memiliki diare yang berair atau memiliki darah didalamnya, hubungi dokter anda. Jangan menggunakan obat apapun untuk menghentikan diare, kecuali dokter anda telah member tahu anda.
            Jika amoksillin tablet, kalau dikunyah mungkin mengandung fenilalalinin. Bicaralah dengan dokter anda sebelum menggunakan bentuk amoksillin, jika anda memiliki feniketonuria (pku).

III.             PELAKSANAAN PERCOBAAN

A.    WAKTU DAN TEMPAT
                                                         §         Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Juli 2010, selama tiga jam dan selesai pada hari Jumat, 30 Juli 2010.
                                                         §         Tempat
Laboratorium  7-8, di kampus Biru SMAKPA

B.     METODA
Difusi Cakram
Difusi Cakram adalah daerah beningyang terletak disekitar cakram yang tidak ditumbuhi oleh mikroba.

C.    ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum seperti :
a.       Alat kaca
Ø  Cawan petri
Ø  Gelas piala 250 ml
Ø  Pipet takar 10 ml
Ø  Erlenmeyer 250 ml
Ø  Jarum ose
Ø  Lampu spritus
Ø  Testube
b.      Alat nonkaca
Ø  Neraca kasar
Ø  Pinset
Ø  Incubator
Ø  Oven
Ø  Autoklaf

D.    BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum :
1.      Media Na
2.      Amxillin
3.      Aquades steril
4.      Kertas saring
5.      Biakan murni


E.     PROSEDUR KERJA

a.       Prosedur Pembuatan Media Na
è Disiapkan media yang akan digunakan yang disesuaikan dengan tujuan praktikum
è Di baca takaran media yang akan ditimbang dalam 1 liter pada packing media
è Ditimbang media dengan neraca analitik sesuai kebutuhan kita dengan memakai gelas piala
è Dilarutkan media dengan aquades sampai volume yang kita butuhkan
è Dipanaskan larutan media tadi sambil diaduk dengan batang pengaduk diatas kompor gas atau penangas
è Media selesai penyediaannya apabila semua tepung media sudah terlarut dan larutan media berwarna bening
è Tuangkan media ke alat yang akan digunakan, misalnya: testube, Erlenmeyer
è Sterilkan media dengan memasukkannya ke dalam autoklaf, media siap digunakan

b.      Prosedur Pembuatan Cakram
è Potong kertas saring berbentuk lingkaran sebesar koin
è Timbang contoh antibiotic yang digunakan dan larutan, buat dengan 3 konsentrasi yang berbeda di dalam gelas piala yang sudah steril
è Rendam kertas saring tadi di dalam antibiotic di dalam gelas piala yang berisi 10 ml selama 30 menit dengan konsentrasi yang berbeda.

c.       Prosedur Uji Difusi Cakram
è Siapkan biakan murni yang akan digunakan
è Masukan aquades steril 5 ml ke dalam biakan murni, kocok-kocok sampai semua bakteri terlepas atau bantu dengan jarum ose
è Pipet suspensi bakteri 1 ml, masukkan dalam cawan petri steril dan tuang media steril, homogenkan dan biarkan media kering
è Kemudian angkat cakram dengan pinset dan letakkan ditengah-tengah media
è Bungkus cawan petri dengan kertas, inkubasikan di dalam incubator
è Amati selama 24 jam diameter daerah halo yang terbentuk






F.     PENGAMATAN
     5 %                                                                        10 %
Flowchart: Connector: C
Flowchart: Connector: C



Flowchart: Connector: A
Flowchart: Connector: B







           
                        Diameter lingkaran besar :                              Diameter lingkaran besar : 5 cm
                        Diameter lingkaran kecil :                               Diameter lingkaran kecil : 2,6 cm

Flowchart: Connector: C                                                15 %                                                  
Flowchart: Connector: AFlowchart: Connector: B             
                                                                                                          Keterangan gambar :
                                                                                                            A = kertas cakram
                                                                                                            B = daerah Halo
                                                                                                            C =
                                                                       

                                Diameter lingkaran besar :
                                Diameter lingkaran kecil :

G.    HASIL DAN PERHITUNGAN
a.      Tabel
Antibiotik Amoxilin

Kosentrasi
Diameter lingkaran besar
Diameter Lingkaran Kecil
Luas Daerah Halo

5%

10%

15%




5 cm



2,6 cm




b.      Perhitungan

Konsentrasi 5% :














H.    PEMBAHASAN
        Menurut teori yang penulis pelajari, faktor yang mempengaruhi antibiotic yaitu waktu, lama rendaman,konsentrasi dan lain-lain. Semakin tinggi konsentrasi, maka daerah halo yang terbentuk juga semakin besar. Namun dari hasil yang kami dapat tidak begitu. Berdasarkan hasil yang kami dapat konsentrasi tidak berpengaruh , mungkin ada kesalahan dalam kami bekerja, misalnya :
ü  Waktu dan lama rendaman tidak sama
ü  Konsentrasi yang kami buat kemungkinan salah
ü  Atau kami salah dalam pengerjaan
Jadi , dalam hal ini akan mencoba untuk memperbaikinya.

IV.             KESIMPULAN
             
              Dari data yang diperoleh kami dapat menyimpulkan “konsentrasi tidak mempengaruhi luas daerah halo yang terbentuk”. Mungkin karena banyak hal seperti yang di bahas pada bab pembahasan.
              Dengan adanya terbentuknya daerah halo pada masing-masing konsentrasi dimana pada konsentrasi 5% =          , 10% = 15,75 cm2         , dan 15% =           . berarti antibiotic amoxilin terbukti menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme.






















DAFTAR PUSTAKA



þ  Koolman J. Koehm KH. Color atlas of biochemistry
þ  Wilipedia the free encyclopaedia. Antibiotic (Online) http://sectiocadaveris. Wordpress.com/artikel kedokteran/antibiotic-mekanisme-cara-kerja-dan-klasifikasinya/
þ  Anief, Moh.,2005, Farmasetika Cetakan III, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
þ  http://www.didiksugiarto. Com/2009/04/macam-macam-antibiotik-ii.html
þ  Buku farmakologi dan terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia 1995
þ  http”//www.diogs.com/amoxilin
þ  Anonim,2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, DepKes RI, Jakarta
þ  Anonim, 2006, Obat-obat Penting”Untuk Pelayanan Kefarmasian, edisi revisi, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada
þ  Hayes , C, Peter Mackay, W, Thomas, 1997, Diagnosis dan Terapi, Penerbitan Buku Kedokteran, EGC
þ  Mansjooer, Arif, dkk,2001, KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN, edisi ketiga jilid pertama, Media Aeculapius FKUI, Jakarta
þ  Reese, E, Richard, Betts, F, Robert., Gumustop, Bora, 2000, Handbook of Antibiolics, 3rd Edition, Lippncott Williams & Wilkins, Philadelphia, USA.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar